Daging Tumis Selada

Senin, 10 Mei 2010

Bahan :
- Daging sapi tanpa lemak 300 gram (dipotong panjang)
- Selada bokor 100 gram (disobek kasar)
- Minyak goreng 3 sendok makan

Bumbu :
- Bawang putih 1 siung (diparut)
- Minyak wijen ½ sendok teh
- Kecap asin 2 sendok makan
- Saus cabai 1 sendok makan
- Wijen sangrai 1 sendok teh
- Cabai merah kering 3 buah (ditumbuk kasar)

Pengolahan :
- Campurkan semua bahan bumbu, aduk hingga tercampur rata
- Masukkan irisan daging ke dalam campuran bumbu, aduk rata (diamkan selama 30 menit agar bumbu meresap)
- Panaskan minyak, tumis daging hingga warnanya menggelap
- Masukkan selada bokor, aduk rata, masak selama 2 menit

Daging Tumis Selada siap disajikan untuk 2 porsi.

Selamat mencoba...

Daging Lada Hitam

Minggu, 09 Mei 2010

Bahan :
- Daging has dalam 350 gram (potong jadi 2 bagian)
- Wortel 2 buah (potong menyerupai korek api)
- Mentimun hijau 1 buah (potong menyerupai korek api)
- Kol merah 4 lembar (iris tipis)
- Merica hitam bubuk 1 sendok teh
- Garam ½ sendok teh
- Saus inggris 2 sendok teh
- Saus barbeque 2 sendok makan
- Margarin 1 sendok teh
- Air 2 sendok makan

Pengolahan :
- Campur daging dengan merica hitam bubuk, garam, saus barbeque, saus inggris dan air. Aduk hingga tercampur rata (diamkan selama 30 menit agar bumbu meresap)
- Atur daging dalam loyang yang telah diolesi margarine (panggang dalam oven panas bersuhu 180° c selama 50 menit)
- Angkat
- Atur daging dalam piring, tambahkan wortel, mentimun dan kol merah

Daging Lada Hitam siap disajikan untuk 2 porsi.

Selamat mencoba…

Chikuwa Iga Asap

Sabtu, 08 Mei 2010

Bahan :
- Minyak sayur 2 sendok makan
- Bawang bombay 75 gram (iris kasar)
- Bawang putih 1 siung (memarkan)
- Daging iga asap 5 lembar (potong-potong kecil)
- Chikuwa 5 buah (potong-potong kecil)
- Cabai merah giling 1 sendok teh
- Saus tiram 2 sendok makan
- Kecap asin 1 sendok makan
- Merica bubuk ½ sendok teh
- Daun sawi 6 batang (potong @ 4 cm)

Pengolahan :
- Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga layu
- Masukkan daging iga asap dan chikuwa (aduk hingga layu)
- Masukkan cabai merah giling, saus tiram, kecap asin dan merica bubuk (aduk hingga rata)
- Tambahkan sawi, aduk rata dan masak hingga sawi layu
- Angkat...

Chikuwa Iga Asap siap dihidangkan untuk 4 porsi.

Selamat mencoba...

Seri Tips Praktis 11 : Pencatatan Produksi, Penyaringan dan Pengumpulan Susu

Rabu, 20 Januari 2010

Pencatatan Produksi Susu

Mencatat produksi susu harian (pemerahan pagi dan sore) merupakan pekerjaan yang penting. Dari catatan produksi susu dapat diketahui :
a. Kemampuan ternak perah dalam menghasilkan susu
b. Analisa usaha ternak perah

Dalam hal pencatatan produksi susu sebaiknya menggunakan ‘timbangan kilogram’ agar produksi susu dapat diukur dengan lebih akurat.


Penyaringan Susu

Menyaring susu dilaksanakan pada saat memindahkan susu dari ember pemerahan ke dalam milk can. Kain blacu, kain tetra atau kain popok yang berwarna putih, bersih dengan ukuran 60x60 cm dapat digunakan sebagai media untuk menyaring susu. Kotoran akan tertahan pada kain saring tersebut.


Pengumpulan Susu ke TPS

Susu merupakan makanan bergizi tinggi dan media yang sangat mudah untuk pertumbuhan mikroba. Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh makanan, kelembaban dan suhu. Dalam lingkungan yang baik, mikroba akan berkembang biak secara deret ukur bersamaan dengan bertambahnya waktu.

Mikroba tidak dapat berkembangbiak pada suhu yang rendah. Jika suhu semakin rendah maka pertumbuhan mikroba semakin terhambat. Oleh karena itu susu dan hasil olahannya disimpan pada suhu yang rendah (4-5ºC).

Setelah selesai pemerahan, susu harus segera dibawa ke Tempat Pengumpulan Susu (TPS) atau langsung dimasukkan ke dalam tanki pendingin di KUD / Koperasi Susu. Menunda pekerjaan ini berarti memberi peluang kepada mikroba untuk berkembangbiak sehingga susu menjadi cepat rusak.

INGAT! Susu segar harus dibawa dengan menggunakan milk can atau ember yang bertutup. Jika wadah susu tidak bertutup maka susu akan tercemar, penuh mikroba dan cepat menjadi rusak.

Kandungan dalam susu yang berkualitas tinggi :
- Kadar lemak 4%
- Kadar bahan kering tanpa lemak (SNF) 8%
- Total solid (TS) 12%
- Jumlah mikroba ‹ 1 juta

Sumber : Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat

Seri Tips Praktis 10 : Mensucihamakan Puting

Selasa, 19 Januari 2010

Setelah selesai memerah ke empat puting pada satu ekor ternak, puting harus langsung disucihamakan (desinfeksi, disterilkan) dengan menggunakan larutan desinfektan. Pada saat ini lubang puting masih membuka.
Caranya :
- Puting direndam (dipping) di dalam larutan desinfektan selama beberapa detik
- Puting disemprot larutan desinfektan dengan alat semprot (sprayer)

Jika tidak melaksanakan sucihama puting, mikroba dapat masuk ke dalam puting.

Keuntungan melakukan sucihama puting :
- Walaupun lubang atau mulut puting terbuka, mikroba tidak dapat masuk kedalam puting. Dengan kondisi ini, mastitis dapat dihindari.

Jika terlambat melakukan sucihama puting :
- Mikroba yang berada di luar tidak dapat masuk akibat terhalang lapisan desinfektan. Akan tetapi mikroba yang sudah berada di dalam puting akan dapat tumbuh dan berkembang.

Jenis desinfektan yang dianjurkan untuk dipakai adalah Iodine (4%) dan Potasium Iodine (8%).

Sumber : Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat

  © Saung Sapi BigBofe 2009 by Ourblogtemplates.com

Back to TOP