Seri Tips Praktis 11 : Pencatatan Produksi, Penyaringan dan Pengumpulan Susu

Rabu, 20 Januari 2010

Pencatatan Produksi Susu

Mencatat produksi susu harian (pemerahan pagi dan sore) merupakan pekerjaan yang penting. Dari catatan produksi susu dapat diketahui :
a. Kemampuan ternak perah dalam menghasilkan susu
b. Analisa usaha ternak perah

Dalam hal pencatatan produksi susu sebaiknya menggunakan ‘timbangan kilogram’ agar produksi susu dapat diukur dengan lebih akurat.


Penyaringan Susu

Menyaring susu dilaksanakan pada saat memindahkan susu dari ember pemerahan ke dalam milk can. Kain blacu, kain tetra atau kain popok yang berwarna putih, bersih dengan ukuran 60x60 cm dapat digunakan sebagai media untuk menyaring susu. Kotoran akan tertahan pada kain saring tersebut.


Pengumpulan Susu ke TPS

Susu merupakan makanan bergizi tinggi dan media yang sangat mudah untuk pertumbuhan mikroba. Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh makanan, kelembaban dan suhu. Dalam lingkungan yang baik, mikroba akan berkembang biak secara deret ukur bersamaan dengan bertambahnya waktu.

Mikroba tidak dapat berkembangbiak pada suhu yang rendah. Jika suhu semakin rendah maka pertumbuhan mikroba semakin terhambat. Oleh karena itu susu dan hasil olahannya disimpan pada suhu yang rendah (4-5ÂșC).

Setelah selesai pemerahan, susu harus segera dibawa ke Tempat Pengumpulan Susu (TPS) atau langsung dimasukkan ke dalam tanki pendingin di KUD / Koperasi Susu. Menunda pekerjaan ini berarti memberi peluang kepada mikroba untuk berkembangbiak sehingga susu menjadi cepat rusak.

INGAT! Susu segar harus dibawa dengan menggunakan milk can atau ember yang bertutup. Jika wadah susu tidak bertutup maka susu akan tercemar, penuh mikroba dan cepat menjadi rusak.

Kandungan dalam susu yang berkualitas tinggi :
- Kadar lemak 4%
- Kadar bahan kering tanpa lemak (SNF) 8%
- Total solid (TS) 12%
- Jumlah mikroba ‹ 1 juta

Sumber : Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat

0 komentar:

Posting Komentar

  © Saung Sapi BigBofe 2009 by Ourblogtemplates.com

Back to TOP