Sapi Potong Datangnya Darimana?

Sabtu, 09 Januari 2010

Salam, rekan peternak…
Kali ini saya cuma mau sedikit cerita. Mungkin diantara rekan semua ada yang pernah mikirin juga atau cuma saya aja yang iseng dan memang kurang kerjaan kali ya…

Dulu waktu saya lagi ngelamun sendiri didalam ‘Saung Sapi’, tiba-tiba kepikiran soal jumlah sapi potong. Kok bisa ada terus gak habis-habis. Kalau di hitung waktu perkembangan sapi potong dari awal ‘emanya ngandung, kan seperti ini…

• Lama kandungan normal ± 9 bulan.
• Jumlah rata-rata per-kelahiran 1 ekor dari 1 induk. (jarang yang lebih)
• Umur sapi biasa/normal untuk dipotong 9 - 18 bulan.

Jadi untuk menghasilkan 1 ekor sapi potong perlu waktu sekitar 2 tahun 3 bulan. Waktu yang cukup lama kan???

Nah sekarang sapi-sapi itu setiap harinya dipotong secara massal. Untuk ukuran satu jongko daging yang kecil saja perlu antara ½ ekor – 3 ekor sapi. Ada berapa jongko daging di satu pasar? Ada berapa pasar di Indonesia? Berapa puluh, ratus, ribu ekor sapi yang dipotong dalam satu hari?

Itu keperluan di waktu sepi-normal, belum lagi kalau ada event seperti Lebaran dan Tahun Baru. Bisa 3 - 5 kali lipatnya. Sapi yang lahirnya nyicil, dipotong secara massal… Kok gak habis?

Kalau saya jalan-jalan ke feedloter besar, masih banyak sapi pada nangkring di kandangnya. Bahkan ada yang punya stock sampai puluhan ribu ekor. Tapi saya belum pernah melihat kumpulan kucing segitu banyak, padahal kucing kan beranaknya cepat, sekali beranak bisa 2 – 4 ekor. Dan… kucing tidak akan dipotong.

Atau mungkin sapi lokal memang hampir punah, untung ada supply dari luar negeri. Seperti Australia? Wah jangan sampai tuh… nanti sapi lokal Indonesia bisa masuk dalam kategori hewan langka yang dilindungi.

Jadi mungkin ada baiknya kita sama-sama berguru manajemen peternakan sapi pada negeri ‘Kangguru’ (karena kita masih belajar) agar kita bisa seperti mereka.

Maju Peternakan Indonesia!

Semoga lamunan diatas ada manfaatnya.

0 komentar:

Posting Komentar

  © Saung Sapi BigBofe 2009 by Ourblogtemplates.com

Back to TOP