Biaya Produksi dan Rasio Ternak Sapi Perah

Jumat, 08 Januari 2010

Dalam dunia usaha, kita pasti berhubungan dengan angka-angka. Terutama angka yang berpengaruh pada kinerja usaha. Biasanya angka-angka inilah yang bisa membuat anda stress, apalagi kalau banyak angka minus pada laporan keuangan. Wah… pusing!!!

Tapi, mari kita bahas…

Rasio hasil susu:pakan (pendapatan:biaya pakan), BEP, biaya tidak tetap dan biaya tetap adalah beberapa angka yang terus berputar-putar dikepala. Apa sih artinya, bagaimana cara membacanya dan apa yang harus anda lakukan terhadap angka-angka itu? Agar angka-angka itu bisa membantu kinerja peternakan anda menjadi lebih baik, ada syaratnya. Anda harus melakukan pencacatan yang baik.

Rasio hasil susu:pakan biasa digunakan sebagai indikator awal dari laba operasi yang dihitung setiap bulan. Ketika rasio hasil susu:pakan rendah (‹ 2.5), artinya kemungkinan laba yang didapat terbatas/rendah. Ketika rasio tinggi (› 3), artinya operasi menguntungkan.

BEP biasanya berbanding lurus, tinggal hitung semua biaya yang dikeluarkan dalam melakukan suatu kegiatan produksi kemudian hitung diangka berapa harga susu yang sesuai untuk menutupi semua biaya itu. Bila anda merubah tingkat produksi atau biaya pengeluaran, secara langsung akan merubah BEP. BEP selalu berubah mengikuti kondisi proses produksi. Agar usaha ternak sapi anda berjalan dengan baik, maka pendapatan kotor harus lebih besar daripada BEP anda. Kalau tidak… siap-siaplah untuk berhenti memerah sapi.

Biaya tidak tetap adalah biaya yang berubah-ubah menurut aktivitas usaha. Kalau anda mengurangi kapasitas ternak anda, akan didapat pengurangan biaya tidak tetap dari biaya pakan dan upah tenaga kerja yang memelihara sapi. Memotong biaya pakan merupakan penghematan langsung terhadap biaya tidak tetap. Biaya pakan adalah biaya terbesar pada usaha ternak sapi perah. Upah tenaga kerja, listrik dan suply juga termasuk dalam kategori biaya tidak tetap.

Biaya tetap adalah pengeluaran yang harus anda keluarkan dalam rangka menjalankan operasi usaha. Mengupayakan biaya tetap seminimal mungkin merupakan teknik bertahan yang terbaik.

Mengatur biaya merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi peternak. Karena biasanya peternak lebih memilih bekerja dilapangan daripada harus menghitung. Mungkin itu sudah bawaan dasar jiwa peternak. Tapi jangan lupa untuk selalu disiplin dalam membuat pencatatan yang lengkap, perhitungan usaha dan melakukan pemantauan lapangan. Dengan demikian anda akan mampu bertahan, berkembang dan bersaing dengan peternakan sapi perah lainnya. Terutama peternakan luar negeri. Ayo bangkit peternakan sapi perah Indonesia!

Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

  © Saung Sapi BigBofe 2009 by Ourblogtemplates.com

Back to TOP